Kamis, 07 November 2013

Perubahan Sosial





Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
Kingsley Davis memberikan pengertian bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat,  sedangkan Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.


Bagaimana kalau perubahan sosial dibandingkan dengan perubahan kebudayaan?
Secara singkat dapat dibedakan bahwa, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada struktur dan proses sosial (konfigurasi dan hubungan di antara unsur-unsur sosial),  sedangkan perubahan kebudayaan terjadi pada struktur kebudayaan (nilai/idea, pola bertindak, dan artefak).




Apabila menggunakan pemikiran struktur kebudyaan, maka ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas daripada perubahan sosial.  Perubahan sosial terbatas pada perubahan sistem tindakan (sistem sosial),  sedangkan perubahan kebudayaan meliputi semua perubahan pada aspek kebudayaan masyarakat, yang meliputi (1) sistem idea, (2) sistem sosial, dan (3) sistem artefak.  Namun, apabila menggunakan pendekatan bahwa masyarakat dan kebudayaan merupakan dwi tunggal, sehingga masyarakat merupakan wadah dan kebudayaan merupakan isi, maka perubahan sosial lebih luas ruang lingkupnya daripada perubahan kebudayaan. Karena perubahan sosial akan meliputi semua perubahan yang terjadi pada masyarakat. Perubahan kebudayaan merupakan perubahan pada isi. Sehingga, perubahan kebudayaan merupakan bagian dari perubahan sosial.

Lepas dari beda sudut pandang tentang ruang lingkup perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, yang lebih penting diketahui adalah hubungan di antara keduanya.

Pernahkan Anda membayangkan,  perubahan interaksi sosial dari bersifat otoriter menjadi ekualiter apakah mungkin terjadi apabila tidak didahului oleh adanya perubahan nilai-nilai berkenaan dengan tanggapan orang terhadap orang lain dari yang bersifat vertikal (feodal) menjadi horizontal (demokratis)?Kemudian apa yang terjadi apabila dalam masyarakat terjadi perubahan-perubahan unsur kebudayaan seperti seni tari, seni musik, dan seterusnya, apakah akan mempengaruhi unsur-unsur sosial? Bandingkan dengan ketika suatu negara mengubah undang-undang dasarnya, apakah akan diikuti oleh perubahan-perubahan pada struktur dan proses sosial?


Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik semacam kesimpulan bahwa perubahan sosial selalu diawali oleh perubahan kebudayaan. Tetapi tidak semua perubahan unsur kebudayaan diikuti oleh perubahan sosial, hanya perubahan-perubahan unsur kebudayaan yang fundamental saja yang diikuti oleh perubahan sosial. Misalnya perubahan undang-undang dasar. Perubahan unsur-unsur seni tidak akan diikuti oleh perubahan sosial, karena tidak bersifat fundamental.

1.   Mengidentifikasi perubahan sosial
Perubahan sosial dapat diketahui bahwa telah terjadi dalam masyarakat dengan membandingkan keadaan pada dua atau lebih rentang waktu yang berbeda. Misalnya struktur masyarakat Indonesia pada masa pra kemerdekaan, setelah merdeka,  orde lama, orde baru, reformasi, dst.
Yang harus dipahami adalah bahwa suatu hal baru yang sekarang ini bersifat radikal, mungkin saja beberapa tahun mendatang akan menjadi konvensional, dan beberapa tahun lagi akan menjadi tradisional.
Bahwa perubahan sosial dapat dipastikan terjadi dalam masyarakat, karena adanya ciri-ciri sebagai berikut.
  • Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, hanya ada yang cepat dan ada yang lambat
  • Perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga lain
  • Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial
  • Disorganisasi sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi
  • Perubahan tidak dapat dibatasi hanya pada bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya akan kait-mengkait
2.     Tipologi perubahan

A.    Perubahan Siklus dan Linier

Ø  Perubahan siklus
Perubahan-perubahan berpola siklus diterangkan antara lain oleh Arnold Toynbe, Oswald Spengler, dan Vilfredo Pareto, bahwa masyarakat berkembang laksana suatu roda, kadangkala naik ke atas, kadang kala turun ke bawah. Spengler dalam bukunya The Decline of The West menyatakan bahwa kebudayaan tumbuh, berkembang dan pudar laksana perjalanan gelombang yang muncul mendadak, berkembang, kemudian lenyap
Ø  Perubahan linier
Perubahan berpola linier dianut oleh Comte, Spencer, Durkheim, Weber, Parsons, dst.,  bahwa kemajuan progresif masyarakat mengikuti suatu jalan yang linier, dari suatu kondisi ke kondisi lain, misalnya dari tradisional menjadi modern, dari agraris ke industria, atau sebagaimana yang dikemukakan oleh Alvin Tofler bahwa masyarakat akan bergerak dari masyarakat gelombang I yang agraris, menuju ke gelombang II yang industrial, dan akhirnya gelombang III masyarakat informasi, dan sebagainya.

B.     Evolusi dan Revolusi
Evolusi merupakan perubahan yang berangsung secara lambat.  Menurut uniliniar theory of evolution ,  evolusi berlangsung melalui tahap-tahap evolusi tertentu,  menurut universal theory of evolution, perubahan yang terjadi secara lambat dan mengikuti garis evolusi tertentu, sedangkan menurut multilineal theory of evolution,  perubahan evolusi tidak mengikuti tahap atau garis evolusi tertentu,  karena perubahan pada  suatu unsur dapat mengakibatkan perubahan pada unsur lain, sehingga bersifat multilineal.

Sedangkan, revolusi merupakan perubahan yang berlangsung cepat, radikal,  dan/atau menyangkut nilai-nilai dan unsur-unsur yang mendasar.

Revolusi dapat berlangsung dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun kebudayaan. Dalam kehidupan politik,  revolusi politik terjadi apabila:  (1) ada keinginan umum, (2) ada pemimpin, (3) pemimpin tadi dapat menampung aspirasi,  (4) pemimpin tadi dapat menunjukkan tujuan yang konkrit maupun yang abstrak paska revolusi, dan (5) ada momentum yang tepat. Dapat dibayangkan, Revolusi Indonesia pada 17 Agustus 1945, dapat terjadi karena adanya momentum yang tepat, pembomam Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang lumpuh.

C.    Perubahan Progresif dan regresif
Perubahan progresif merupakan perubahan ke arah kemajuan, sedangkan regresif merupakan perubahan menuju kea rah keadaan yang lebih buruk (mundur).

D.    Peubahan intended (diinginkan) dan unintended (tidak diinginkan)
Perubahan intended merupakan perubahan yang diinginkan atau direncanakan (planned change), misalnya pembangunan, sedangkan unintended merupakan perubahan-perubahan  yang tidak diinginkan (dapat berupa dampak dari suatu perubahan).

3.     Mengapa masyarakat mengalami perubahan?
Masyarakat mengalami perubahan disebabkan oleh baik faktor-faktor yang bersifat internal maupun eksternal, baik yang bersifat material ataupun nonmaterial/ideologis.

David Mc Clelland menyebut faktor hasrat meraih prestasi (n-Ach = need for achievement) sebagai faktor perubahan, sedangkan Alvin Betrand menyebut faktor komunikasi sebagai faktor perubahan yang penting.

A.    Faktor-faktor penyebab perubahan
Apabila dibedakan menurut asal faktor, maka faktor-faktor penyebab perubahan dapat dibedakan antara faktor-faktor internal dan eksternal.

·         Faktor-faktor eksternal, atau faktor-faktor yang beasal dari luar masyarakat, dapat berupa: (1) pengaruh kebudayaan masyarakat lain,  yang meliputi proses-proses difusi (penyebaran unsur kebudayaan), akulturasi (kontak kebudayaan), dan asimilasi (perkawinan budaya), (2)  perang dengan negara atau masyarakat lain, dan (3) perubahan lingkungan alam, misalnya disebabkan oleh bendana.

·         Faktor-faktor internal, merupakan faktor-faktor perubahan yang berasal dari dalam masyarakat, misalnya (1) perubahan aspek demografi (bertambah dan berkurangnya penduduk), (2) konflik antar-kelompok dalam masyarakat, (3) terjadinya gerakan sosial dan/atau pemberontakan (revolusi), dan (4) penemuan-penemuan baru, yang meliputi (a) discovery, atau penemuan  ide/alat/hal baru yang belum pernah ditemukan sebelumny (b) invention, penyempurnaan penemuan-penemuan pada discovery oleh individu atau serangkaian individu, dan (c) inovation, yaitu diterapkannya ide-ide baru atau alat-alat baru menggantikan atau melengkapi ide-ide atau alat-alat yang telah ada.


B.     Faktor material dan immaterial
Faktor-faktor penyebab perubahan menurut jenisnya dapat dibedakan antara faktor-faktor yang bersifat material dan yang bersifat immaterial. Faktor-faktor yang bersifat material, meliputi: (1)  perubahan lingkungan alam, (2) perubahan kondisi fisik-biologis, dan (3)  alat-alat dan teknologi baru, khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Sedangkan faktor-faktir yang bersifat nonmaterial, meliputi: (1) ilmu pengetahuan, dan (2) ide-ide atau pemikiran baru, ideologi, dan nilai-nilai lain yang hidup dalam masyarakat.
Max Weber menyatakan bahwa industrialisasi dan modernisasi di Eropa Barat pada abad ke-19 bersumber pada pandangan hidup agama Kristen Protestan (baca: Weber dalam The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism). Robert N. Bellah mengkaji tentang pengaruh agama Tokugawa terhadap perkembangan Jepang yg menghasilkan Restorasi Meiji. Ajaran Tokugawa: tentang bekerja keras dan menghindari pemborosan waktu, hidup hemat, serta jujur.
Di samping dikenal adanya faktor penyebab perubahan, berikut diidentifikasi tentang faktor-faktor pendorong dan penghambat perubahan.
Ø  Faktor pendorong perubahan:
1.      Kontak/komunikasi dengan kelompok/kebudayaan lain
2.      Pendidikan yang maju
3.      Need for Achievement (n-Ach)
4.      Sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya
5.      Toleransi
6.      Struktur sosial (stratifikasi) terbuka
7.      Penduduk yang heterogen
8.      Ketidakpuasan terhadap keadaan
9.      Orientasi ke masa depan
10.  bertambahnya dan brkurangnya penduduk
11.   penemuan baru : discovery , inovasi, invention
12.  konflik dalam masyarakat
13.   pemberontakan/ revolusi
 
Ø  Faktor penghambat perubahan:
1.      Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.      Perkembangan IPTEK yang terhambat
3.      Sikap masyarakat yang tradisional
4.      Vested interested
5.      Ketakutan akan terjadi kegoyahan dalam sistem sosial apabila terjadi perubahan
6.      Prasangka terhadap hal baru
7.      Hambatan ideologis (nilai sosial)
8.      Hambatan adat dan tradisi

4.     Dampak perubahan social

Dengan adanya  perubahan sosial masyrakat mengalami perubahan dalam segala bidang mempawa dampak posistif dan negative

A.    dampak positif

Ø   modernisasi
Koentjarangingrat: modernisasi adalah usaha untuk hidup seseuai dengan zaman dan keadaan sekarang. Gejala modernisasi ditandai dengan pendidikan yang tinggi, teknologi yang maju, perekonomian yang maju dan urbanisasi yang pesat

Ø  demokratisasi
demokratisasi merupakan proses mendemokratisasikan semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara

Ø  globalisasi
globalisasi adalah istilah yang memiliki hubungan edengan peningkatan-peningkatan keterkaitan antar bangsa dan antaranusia seluruh dunia melalui perdagangan, nvestasi, perjalan, budaya popular dan bentuk interaksi lainnya. Globalisasi merupakan fenomena sosial, mermbawa dampak positif dan negatif.

B.      dampak negatif
Apabila masyarakat belum siap menerima perubahan maka  muncul

Ø  westernisasi
                           proses pengambilalihan unsur budaya Barat sebagaimana adanya, tanpa seleksi atau proses peniruan perilaku seperti orang –orang Barat

Ø  sekularisme
               proses pemisahan antara nilai-nilai keagamaan  dengan nilai-niali kepentingan duniawi, penekananya pada kepentingan duniawi

Ø  Konsumerisme
                          Paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang ( mewah) sebagai ukuran kebahagian, kesenangan dan cenderung ke gaya hidup tidak hemat atau boros

Ø  Hedonisme
    Pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup

Dampak perubahan sosial yang lain adalah meunculnya integrasi dan desintegrasi
Integrasi terjadi bila masyarakat dapat saling menyesuaikan diri dengan keadaan baru
Disintegrasi terjadi bila masyarakat tidak dapat menyesuaikan diri terhadap hal-hal yang baru. Mengenai proses disintegrasi maka muncul

Ø  anomie
keadaan dimana norma-norma atau niali nilai lama memudar, sedangkan nilai baru yang akan menggantikan belum terbentuk,sehingga masyarakat tidak mempunyai pegangan terhadap hal baik dan buruk

Ø  cultural lag
William F Ogburn  : pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya secara keseluruhan, perbedaan taraf kemajuan antara bebrbagai bagian dalam suatu kebudayaan dinamakan ketertinggalan kebudayaan/ cultural lag

Ø  mestizo culture
suatu proses pencampuran unsur kebudayaan yang satu dengan yang lain yang mempunyai warna dan sifat berbeda, cirinya  adalah sifat formalisme yang hanya dapat meniru bentuknya saja tetapi tidak mengerti akan ari sesungguhnya. Perubahan yang terjadi dengan menerima seseuatu hal yang baru dianggap dapat menaikkan status sosial / luarnya modern, tetapi norma yang dianutnya masih tradisional

Ø  culture shock
kegoncangan budaya; keadaan dimana masyarakat belum siap menerima perubahan dan budaya baru yang datang

Ø  pergolakan daerah
Ø  protes dan demonstrasi
Ø  kriminalitas


Kegiatan siswa :
Sebuah prubahan social yang terjadi di masyarakat disebabkan beragam faktor. Lakukan pengamatan atau observasi di lingkungan tempat tinggal anda! Adakah terjadi perubahan social dari tahun ke tahun? Jika “ya”, buatlah sebuh laporan tentang perubahan sosial tersebut secara jelas!
Anda juga dapat melakukan wawancara untuk mengetahui perubahan social yang terjadi, terhadap orang-orang yag ada di lingkungan tersebut.

Jawaban :
Saya menjawab dari petanyaan tersebut “ya” mungkin saya akan melakukan interview tentang perubahan social yang ada di lingkungan sekolah, khususnya perubahan social yang dilakukan atau dialami oleh siswa/i SMA Al-kautsar Bandar Lampung. Saya akan menginterview beberapa teman saya kelas XII di sekolah, mungkin yang akan saya bahas dalam interview tersebut adalah perubahan social mengenai sholat dhuha.
Kebanyakan dari siswa/I di sekolah, melakukan sholat dhuhu di mushola adalah suatu kegiatan yag tak lepas dari kebiasaan. Maka dari itu, saya melakukan interview untuk mengetahuinya lebih dalam lagi.

Saya                : apakah anda melakukan sholat sunah dhuha ini dari kelas X atau mungkin anda baru melakukan hal ini pada awal kelas XII?
Teman saya     : saya melakukan sholat sunah dhuha ini secara rutin mulai kelas XII, pada awalnya saya hanya melakukan sholat dhuha secara tidak rutin, ataupun satu minggu hanya dua kali saya melaksanakan sholat dhuha.
Saya                : mengapa anda melakukan sholat dhuha ini disaat anda kelas XII?
Teman saya     : iya, saya baru sadar kehebatan sholat dhuha ini pada saat saya kelas XII. Sungguh, saya ingin melakukan sholat dhuha ini secara continue atau terus menerus. Mungkin jika saya sadar mengenai hal ini dari kelas X, maka saya akan melakukan sholat dhuha ini secara rutin setiap harinya.
Saya                : mengapa anda ingin melakukan hal tersebut secara terus menerus?
Teman saya     : karena saya mendapatkan hidayah, dan petunjuk dari Allah Swt. Saya ingin lulus dan lulus dengan hasil nilai UN yang memuaskan.
Saya                : apakah anda hanya melakukan sholat dhuha ini hanya untuk lulus UN dan sebagainya?
Teman saya     : Insya Allah, tidak, saya ingin melakukan sholat dhuha di setiap hari, selama saya masih diberikan kesempatan oleh Allah Swt. Insya Allah saya akan terus melakukan hal ini. Saya bersyukur sekali.
Saya                : Alhamdulillah, lalu bagaimana anda mengungkapkan rasa syukur anda kepada Allah?
Teman saya     : iya, sebagai rasa syukur saya, mungkin dengan cara melakukan hal-hal yang postif, sesuatu yang bermanfaat, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Saya                : apakah anda secara tidak langsung mengalami perubahan social ?
Teman saya     : oh, tentu secara tidak langsung memang saya mengalami perubahan social.

Kesimpulan :
Jadi, kesimpulan dan hasil pengamatan yang saya terima dari interview saya dengan teman saya adalah kurangnya kesadaran mereka dari segi agama. Memang jika saya amati di mushola sekolah, kebanyakan dari mereka yang melakukan sholat sunah dhuha adalah kelas XII, dan ada beberapanya yang kelas XI dan kelas X. Alhamdulillah, jika dari mereka yang melaksanakan sholat dhuha adalah kelas X dan X, mungkin mereka sudah menyadari akan kehebatan sholat sunah dhuha. Maka, secara tidak langsung mereka (kelas XII) telah melakukan perubahan social. yang pada awalnya pada sibuk memikirkan perutnya yang lapar, sekarang mereka lebih sadar untuk berfikir kedepannya, jadi lebih rajin melakukan sholat dhuha.

1 komentar:

  1. Live Baccarat | Join today and get up to $1000 in Bonus
    Join now and 메리트 카지노 get up to 바카라 $1000 in Bonus Info with 바카라 사이트 our latest live Baccarat tables. We offer an instant cash bonus up to $1000!

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Loading...
Please wait...